Tetap Sebut Yunas Guru Politik, Sadan Sopian Kini Pilih Jalan Sendiri
Jabarpedia, Kota Bekasi – Sejak dulu, warga Kranggan, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, selalu mengaitkan figur Sadan Sopian dengan H Yusuf Nasih atau populer disapa Yunas. Bukan hanya karena hubungan keluarga antara mertua dan menantu, keduanya kerap memiliki langkah yang sama, terutama terkait politik.
Awalnya, Yunas berkiprah di bidang politik melalui Partai Golkar, hingga akhirnya Yunas berhasil duduk sebagai anggota DPRD Kota Bekasi. Begitu juga dengan Sadan Sopian yang selalu ikut berkiprah di Partai Golkar meski hanya menjadi pengurus di tingkat Kecamatan Jatisampurna dan pengurus tingkat DPD Partai Golkar Kota Bekasi.

Selanjutnya, saat Yunas pindah partai dan bergabung Partai Demokrat, Sadan Sopian juga tak ketinggalan mengikuti langkah politik sang mertua, ikut masuk Partai Demokrat. Sayangnya, karir politik Yunas tak secemerlang saat di Partai Golkar. Pada Pemilihan Anggota Legislatif (Pilleg) kemarin, Yunas gagal mendapatkan kursi sebagai anggota DPRD Kota Bekasi melalui Partai Demokrat.
Yang terbaru menjelang Pilkada Kota Bekasi tahun 2024, banyak yang menyebut Yunas bakal mendukung pasangan Heri Koswara dan Sholihin. Sedangkan Sadan Sopian akhirnya memilih jalan sendiri, yakni mendukung pasangan Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe sesuai instruksi Partai Demokrat.
Perbedaan pilihan ini disampaikan Sadan Sopian saat diajak berbincang, Minggu (15/9). “Saya memang berbeda pilihan dengan Abah Yunas secara politik, tapi walau berbeda politik, saya tetap menganggap Abah Yunas sebagai guru politik saya,” ujarnya mengawali perbincangan.
Sosok Sadan Sopian dikenal sebagai Ketua Yayasan Lapak Perubahan Nusantara yang memiliki beberapa perusahaan, yakni PT Madani Cipta Persada, PT Ayuhidu Jaya Baja, dan Bank Sampah Sumber Jaya Kranggan. Dengan usaha yang digelutinya ini, Sadan Sopian memang dikenal orang-orang terdekatnya sebagai pengusaha muda.
Lebih lanjut, Sadan Sopian enggan berkomentar terkait langkah politik Yunas. “Setiap individu memiliki pilihannya, sesuai dengan alasannya masing-masing, dan untuk Pilkada Kota Bekasi saya tetap tegak lurus sesuai arahan Partai Demokrat, yakni mendukung Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe,” tegasnya.
Bagi Sadan perbedaan pilihan politik tidak berimbas terhadap hubungan kekeluargaan. “Apalagi Abah Yunas kan politisi senior, jadi gak mungkin mengkaitkan perbedaan pandangan politik dengan hubungan keluarga. Hubungan saya dengan Abah tetap baik kok, saya sebagai menantu dan Abah Yunas sebagai mertua,” paparnya.
“Cuma mungkin untuk saat ini, saya sudah mendapat kesempatan untuk menentukan langkah saya selanjutnya di bidang politik. Saya pun berharap langkah saya ini menjadi garis start untuk langkah politik saya di kemudian hari bersama Partai Demokrat,” ujar Sadan mengakhiri perbincangan. (Mul)
Share this content:
Post Comment