Ade Puspita Sari Diduga Kerahkan Sumber Daya Dan Basis Jaringan Dukung Paslon RISOL. Kader Desak APS Mundur Dari Jabatan Ketua DPD

Jabarpedia.id, Kota Bekasi – Ketua DPD Golkar Kota Bekasi, Ade Puspita Sari diduga mengerahkan sumber daya dan jaringannya untuk mendukung pasangan calon nomor urut satu yakni Heri Koswara dan Sholihin.

Gelagat tersebut sudah terlihat sejak dari awal BM Peterpan yang merupakan basis relawan Rahmat Effendi (Ayah Ade Puspita Sari) melakukan deklarasi mendukung Heri Koswara. Kemudian, disusul jaringan pemilih Ade Puspita Sari serta simpul – simpul basis suara Ketua DPD Golkar Kota Bekasi itu.

Perlu diketahui, Partai Golkar sendiri mengusung Paslon nomor urut dua yaitu UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarhaeni. Namun, hingga kini belum terlihat sama sekali gerakan signifikan untuk mengangkat popularitas dan elektabilitas paslon yang diusung pohon beringin tersebut. Mesin partai pun jalan ditempat, hanya sebatas seremonial.

Diduga, sumber daya dan jaringan Ade Puspita Sari yang mendukung paslon lain (Paslon RISOL) merupakan intruksi dari Ketua DPD Golkar Kota Bekasi. Sementara, Paslon yang diusung Golkar hanya boneka yang digunakan sebagai pemecah suara untuk mengalahkan pasangan Tri Adhianto dan Haris Bobihoe. Basis dan jaringan sesungguhnya Ade Puspita di berikan kepada Paslon nomor urut satu.

Mengenai dinamika tersebut, seharusnya DPP Golkar mengambil sikap atas apa yang dilakukan oleh Ade Puspita Sari dan koleganya.”Iya memang kita diarahkan untuk Paslon satu, saya juga bingung padahal Golkar mengusung Paslon nomor urut dua.” kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya

“Seharusnya DPP Partai Golkar mesti ambil sikap tegas kepada para kadernya yang terbukti tidak mendukung calon yang diusung oleh partai di Pilkada Kota Bekasi. Apalagi, Ade Puspita merupakan ketua partai. Memang secara seremonial dia mendukung paslon nomor urut dua. Tapi dibelakang layar dia menggerakkan jaringannya untuk mendukung Paslon nomor satu,” ungkapnya

Dirinya meyakini jika semua ini karena ketidakmampuan seorang ade puspita memimpin partai sebesar partai golkar dia tidak mampu merajut perbedaan yang ada dia hanya bisa menyalahkan bawahan nya padahal tidak berkaca kepada diri sendiri “Lebih baik mundur daripada menghancurkan partai golkar kota bekasi,” tandasnya.