Geram Dengan Kepemimpinan Ade Puspita Sari, Kader Dan Pengurus Partai Golkar Ancam Buat Gerakan Mosi Tidak Percaya

Geram Dengan Kepemimpinan Ade Puspita Sari, Kader Dan Pengurus Partai Golkar Ancam Buat Gerakan Mosi Tidak Percaya

Jabarpedia.id, Kota Bekasi – Sejumlah Kader dan Pengurus Kecamatan (PK) Golkar mengancam akan ajukan surat Mosi tidak percaya kepada kepemimpin Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi.

Mereka menilai semenjak menjabat menjadi Ketua DPD Golkar Kota Bekasi, Ade Puspita Sari banyak memanfaatkan partai untuk kepentingan sendiri beserta keluarganya.

Dalam momentum Pilkada Kota Bekasi, Golkar Kota Bekasi yang mengusung UU Saeful Mikdar dan Nurul Sumarhaeni seperti jalan ditempat. Mesin partai tidak digerakan untuk mensosialisasikan Paslon yang diusung. Terlihat minimnya Alat Peraga Kampanye (APK) dan Agenda sosialisasi Paslon tidak berjalan maksimal.

Sejumlah kader sayap dan pengurus PK Golkar di tingkat kecamatan sudah gerah dengan kondisi partai Golkar kota Bekasi saat ini.

Ade Puspitasari dinilai gagal dalam mengemban amanahnya untuk memimpin DPD Golkar. Bukan hanya itu, Ade dinilai hanya jadi “boneka” Rahmat Effendi (Pepen) yang saat ini tengah menjalani hukuman atas kasus korupsi yang menimpanya.

“Kami secara silent sudah melakukan konsolidasi dengan sejumlah pengurus PK di 12 kecamatan dan sepakat untuk mengajukan surat mosi tidak percaya terhadap Ade Puspitasari,” ungkap salah satu pengurus PK Golkar Kota Bekasi yang namanya minta dirahasiakan, kepada awak media

“Kita ini partai besar, tapi sayangnya dipimpin oleh orang yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan (Leader shift). Ade tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi bawahannya, sehingga banyak pengurus DPD yang berjalan masing-masing,” tambahnya.

Seperti, dalam kontestasi Pilkada, banyak kader yang mengaku belum mendapatkan arahan resmi dari struktur DPD Golkar, akan mendukung siapa dalam pilkada 27 November mendatang.“Padahal DPP Golkar sudah mengamanatkan Uu Saeful Miqdar untuk maju sebagai calon kepala daerah yang diusung Golkar. Tapi nyatanya mesin partai juga belum bergerak,” katanya.

Sementara itu, sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari dinilai tidak memiliki ketegasan untuk memberikan instruksi kepada jajarannya untuk mendukung Uu.

Di sisi lain, Uu juga dinilai terlalu memaksakan diri dan hanya menuruti syahwat politiknya untuk menjadi calon Wali Kota. “Jika Uu tidak memiliki logistik untuk maju pilkada, sebagai Ketua DPD Ade memiliki hak untuk menanyakannya. Jangan jadikan pasangan Uu-Nurul hanya sebatas untuk pemecah suara kandidat cakada lainnya saja,” tuturnya.

Atas dasar itu, ia menilai sudah saatnya Ade Puspitasari harus berhenti dari Ketua DPD Golkar Kota Bekasi.“Kondisi Partai Golkar saat ini sangat memperihatinkan. Maka dari itu sejumlah pengurus PK sepakat untuk menyatakan mosi tidak percaya terhadap Ade,” tegasnya.

Senada, Kader Muda Partai Golkar Kota Bekasi, Agus Sandy menilai sudah saatnya Golkar dipimpin oleh kader yang memiliki integritas serta memiliki kemauan untuk membesarkan partai.

“Partai Golkar bukan milik keluarga atau perorangan. Sehingga kepentingan kader dan pengurus harus lebih diutamakan demi kebesaran partai,” tegasnya.

Dirinya melihat selama ini Partai Golkar Kota Bekasi jalan ditempat.”Kalau seperti ini terus lama – lama partai Golkar di Kota Bekasi bisa tergerus,” tandasnya

Share this content:

Post Comment